Tanpa judul

Hadiri Wisuda Mahasiswa Tunarungu Indonesia di Universitas Gallaudet Dubes RI Untuk AS Rosan Roeslani

Dubes RI untuk AS, Rosan Roeslani, menghadiri acara kelulusan program pascasarjana di Universitas Gallaudet Washington DC terhadap 12 Mei 2023. Terdapat 30 mahasiswa internasional dari 11 negara yang ikuti wisuda.

Dubes Rosan diundang secara tertentu untuk memandang kelulusan salah satu mahasiswa tunarungu asal Indonesia yaitu Phieter Angdika, yang telah selesaikan program S2 Pendidikan Bahasa Isyarat (Master of Sign Language Education/MASLED) sejak th. 2021. Memenuhi permintaan Phieter Angdika, Dubes Rosan Roeslani hadir bersama istri, Ayu Heni Rosan.

Phieter merupakan salah satu dari dua mahasiswa penerima beasiswa World Deaf Leadership (WDL) th. 2021, yang disponsori oleh Nippon Foundation (Jepang) dan bekerjasama bersama Universitas Gallaudet. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, Phieter mesti berkompetisi bersama 425 orang lainnya dari semua dunia.

Presiden Gallaudet University, Roberta Cordano didalam sambutannya mengemukakan pentingnya dukungan komunitas didalam mewujudkan misi Gallaudet untuk mencetak generasi muda era depan. Keahlian, ketrampilan dan pengetahuan pengetahuan yang dimiliki para wisudawan masih benar-benar jarang di masyarakat dan benar-benar dibutuhkan untuk kemajuan era depan.

Dubes Rosan Bangga Atas Pencapaian Phieter.

“Saya benar-benar senang, bahagia, dan terharu bersama pencapaian Piether. Prestasinya membanggakan, dia jadi orang Indonesia pertama yang selesaikan program S2 di Universitas Gallaudet,” kata Rosan didalam info diterima bcjambi.com (click here)

Dubes Rosan juga berkomitmen untuk menolong Phieter meneruskan program S3 didalam bidang Linguistics di Universitas yang sama.

“Setelah selesaikan pendidikannya, Phieter sanggup menolong mengembangkan edukasi untuk tuna rungu di Indonesia’, ujar Dubes Rosan.

Phieter bakal melanjutkan pendidikan S3 terhadap Musim Gugur 2023.

Lebih lanjut Dubes Rosan berharap Indonesia kelak bakal punyai kampus tertentu untuk penyandang disabilitas seperti Gallaudet University. Pemerintah diinginkan sanggup menambahkan perhatian lebih kepada kira-kira 22,5 juta penyandang disabilitas di Indonesia, dan menyediakan akses pendidikan yang seluas-luasnya supaya mereka lebih percaya diri, dan jadi kebanggaan.

Phiether yang merupakan peneliti di Laboratorium Riset Bahasa Isyarat (LRBI) FIB Universitas Indonesia, mengutarakan kesannya sepanjang kuliah di Universitas Gallaudet.

“Senang sekali sanggup berkuliah di Universitas Gallaudet. Banyak hal yang saya dapatkan, salah satunya perihal sarana Video Relay Service (VRS), yang menambahkan sarana penterjemah bhs sinyal melelui telepon” ujar Phieter yang juga merupakan Ketua Muslim Student Association Gallaudet University.

Universitas Gallaudet merupakan kampus swasta ternama di Washington DC yang fokus menambahkan edukasi kepada pelajar tunarungu dan tunawicara. Kampus ini telah berdiri sejak th. 1864. Sebelum Phieter terkandung 4 orang Indonesia lainnya yang meraih gelar sarjana (S1) dari Gallaudet University.

Prestasi Membanggakan
Prestasi membanggakan juga diraih putra Indonesia, Surya P. Sahetapy yang diwisuda Sabtu 13 Mei 2023 di Rochester Institute of Technology.

Surya meraih gelar Master of Science in Secondary Education for Deaf plus Hard of Hearing Students.

Selain meraih gelar Master of Science, Surya juga bakal dianugerahi 3 penghargaan; International Student Outstanding Award, the Outstanding Graduating Award in Master of Science Degree Category plus the National Technical Institute for the Deaf (NTID) Graduate College Delegate.